Aceh Besar– Bicara soal masakan, memang tidak pernah habisnya. Setiap daerah memiliki beragam ciri khas masakan yang diwarisi nenek moyang masing-masing. Namun bagaimana agar cita rasa makanan khas tersebut tetap utuh dan dapat dipasarkan sampai ke penjuru dunia.
Dalam sebuah pelatihan kewirausahaan, Pengusaha Sukses Rumah Makan Ayam Lepaas, Suparno STP mengatakan, jika ingin maju dalam berbisnis, maka berhijrahlah dari daerah asal ke tempat yang lain. Supaya tidak terhambat dengan kesibukan kekerabatan.
“Kalau ingin sukses itu dengan satu syarat, yaitu keluar dari kampung tempat kita tinggal,” ujar Suparno STP ketika memberi materi pada Pelatihan Kewirausahaan bagi Pemuda Aceh Besar, Kamis (29/08/2013) di Hotel Noris.
Suparno mengakui makanan khas Aceh yang paling enak saat ini itu milik orang Aceh Besar, yaitu Sie Reuboh dan Kuwah Beulangong. Namun sayangya, banyak rumah makan khas tersebut bukan orang Aceh Besar sendiri yang memilikinya, tapi orang Pidie. Alasanya, orang Pidie pintar dalam berbisnis.
“Di Banda Aceh saja kita lihat yang jualan bukan orang-orang Aceh Rayeuk. Coba pergi ke seluruh nusantara, coba buka warung masakan Aceh, masakan kita lebih enak dari pada masakan Padang,” ungkapnya.
Bila melihat sejarah, Belanda saja datang ke Aceh hanya untuk mencari rempah-rempah, artinya mereka mencari bumbu masakan karena masakan di negara mereka itu hambar, sehingga mereka ke Aceh, sebab di Aceh banyak tumbuh rempah-rempah.
Menurut Suparno, pada dasarnya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. Dan sukses itu bukan soal takdir, tetapi soal kemauan seseorang.
“Allah menganugerahkan kepada kita panca indra yang sehat, cuma sejauh mana usaha kita. Kerja konsisten lah yang membuat kita hebat,” tandasnya.
Ia menjelaskan, sekarang banyak orang Padang yang sukses di mana-mana. Mereka sejak kecil sudah punya perencanaan jika dewasa nanti mau kemana dana mau jadi apa. Jadi, mereka tidak ada istilah asoe lhok (orang dalam-red) yang hanya menetap di tempat sendiri.
“Kalau masih berfikir seperti itu, akan menghambat kemajuan kita. Jaman sekarang banyak orang luar yang jualan di tempat kita, karena mereka pakai sistem itu,” tegas Suparno.
Ia juga menyarankan, kalau ingin pandai berbisnis, berkerjalah sama orang yang pandai berbisnis. Tak perlu berpikir soal uang, yang penting ilmunya, karena ilmu lebih mahal dari pada uang. Makanya kata Suparno, berbeda orang berilmu pegang uang dengan orang yang tidak berilmu.
“Orang berilmu akan mengembangkan uang tersebut, sementara orang yang tak berilmu mereka akan menggunakan untuk hal tak bermanfaat,” tutupnya.
(sp / atjehlink.com)
-
Gotong Royong
Foto Gotong Royong Himaspta -
WELCOME TO SERAMBI MEKKAH
-
Warga Blang Bintang Di Ibukota Negara Denmark
Ternyata di kota besar sekaliber Copenhagen yang merupakan ibukota negara Denmark terdapat ..... -
Maulid Nabi Muhammad SAW dan MTQ ke-2 Kecamatan Blang Bintang
Foto Bersama Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah, S.Sos, di halaman Kantor Camat Blang Bintang ...... -
PAGELARAN MEUSIFEUT WARNAI PERINGATAN ISRAK MIKRAJ DI BLANG BINTANG
Aceh Besar – Memeriahkan peringatan Israk Mikraj tahun 1434H,Pihak Kecamatan Blang Bintang,Aceh Besar bekerjasama dengan...
Minggu, 01 September 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar