Kamis, 28 Oktober 2010

Warga Blang Bintang Mengamuk

Tue, May 11th 2010, 12:12
Dua Petugas Bandara SIM Dikeroyok
Ratusan Warga Mengamuk
* Satu Mobil Bea Cukai Dirusak Massa *
 BANDA ACEH - Ratusan warga, Senin (10/5) kemarin, dilaporkan menyerbu dan mengamuk di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blangbintang, Aceh Besar. Meski operasional bandara dan jadwal penerbangan
tak sampai terganggu, namun satu unit mobil milik pegawai Bea Cukai rusak diamuk massa.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Serambi, Senin (10/5) malam tadi, menyebutkan bahwa amuk massa itu dipicu akibat pengeroyokan dan pemukulan dua petugas keamanan (security) Bandara SIM oleh sejumlah pegawai Bea Cukai, hingga keduanya dilaporkan memar dan berdarah.

Mendapat kabar kedua orang petugas keamanan bandara, Heri dan Ilham, yang juga tercatat sebagai penduduk setempat, membuat ratusan warga lainnya di sekitar bandara marah. Mereka mereka ramai-ramai menyerbu ke komplek Bandara SIM untuk mencari petugas Bea Cukai yang dilaporkan telah mengeroyok dan memukul warga mereka.

Karena orang yang dicari tidak ditemukan, akhirnya massa mengamuk dengan merusak satu unit mobil dinas Bea Cukai, Toyota Avanza BL 257 AL, yang diparkir komplek gudang cargo PT Angkasa Pura, yang berlokasi di sisi kanan Bandara SIM. Mobil yang menjadi sasaran amukan massa itu sempat digulingkan, kaca depan dan belakang dipecahkan, serta tiga ban rodanya dikempiskan.

Tak pakai tanda pengenal
Keterangan yang berhasil dihimpun Serambi, tadi malam, menyebutkan, sekitar pukul 12.30 WIB beberapa orang petugas bea cukai yang hendak masuk ke bandara, ditegur oleh petugas keamanan bandara, Heri dan Ilham. Karena ada di antara petugas Bea Cukai tidak memakai tanda pengenal (pas bandara) yang dikeluarkan oleh PT Angkasapura selaku pihak pengelola bandara. Sebab sesuai ketentuan tanda pengenal itu harus dipakai oleh petugas dari instansi manapun yang hendak memasuki bandara.

Akibat mendapat teguran seperti itu, kemudian sempat terjadi perang mulut antara rombongan petugas Bea Cukai dengan dua petugas keamanan di pintu bandara kedatangan internasional. Perang mulut ini kemudian berubah menjadi pengeroyokan, dimana beberapa petugas bea cukai memukul kedua petugas keamanan bandara tersebut hingga berdarah dan memar di bagian muka.

Melihat kejadian tersebut beberapa petugas bandara langsung bertindak dengan melerai dan mengamankan kedua korban. Kasus pemukulan terhadap dua petugas keamanan bandara, Heri dan Ilham yang juga warga Blang Bintang ini cepat tersiar keluar. Ratusan warga setempat yang mendegar kabar tersebut sekitar pukul 17.00 WIB langsung menyerbu bandara untuk mencari pelaku yang memukul dua petugas keamanan tersebut.

Beberapa petugas bea cukai yang masih berada di bandara, dan mendegar kabar mereka dicari massa langsung bersembunyi di gudang cargo. Setelah beberapa saat orang yang dicari tidak juga muncul dan keluar dari persembunyian yang telah dijaga pihak keamanan bandara, kemudian rutusan massa mengamuk dan merusak mobil yang sebelumnya dipakai oleh para pegawai Bea Cukai itu.

Kejadian ini tidak berbuntut panjang, bahkan penerbangan juga tidak tergangung. Karena pihak petugas keamanan bandara seperti, TNI AL, polisi cepat bertindak mengamankan massa. Namun, hingga pukul 20.30 WIB malam tadi, massa yang sebagian besar merupakan penduduk di sekitar bandara masih bertahan di lokasi.

Gelar rapat
Sementara, Wakapoltabes Banda Aceh, AKBP Moffat Moedji Kawanti SH langsung turun ke lokasi sekitar pukul 17.30 WIB dengan menggelar rapat dengan beberapa pihak di bandara guna mencari solusi pemecahan masalah tersebut. Camat Blang Bintang, H Baharuddin Daud SSos yang ditanyai Serambi, usai rapat mengatakan, persaalan ini akan ditemui upaya perdamaian antara pihak korban, masyarakat, dan bea cukai. “Itu keputusan rapat tadi. Untuk mencari solusi damai itu akan kembali dilakukan musyawarah di kantor camat besok (hari ini-red) dengan menghadirkan pihak-pihak terkait. Tolong masalah ini tidak dibesar-besarkan,” katanya. 

Meskipun hasil keputusan rapat tersebut sudah diputuskan akan ditempuh melalui jalur damai, ratusan massa masih tetap bertahan di luar dengan tujuan menunggu beberapa petugas bea cukai yang masih bertahan di dalam bandara gudang cargo itu. Melihat gelat massa seperti itu, petugas kepolisian dibantu TNI AU bertindak cerdas dengan mengevakuasi petugas bea cukai melalui jalur belakang dengan mobil. Sehingga petugas beas cukai berhasil keluar dengan selamat tanpa ada insiden berlanjut dan kemudian pukul 21.00 WIB, massa akhirnya bubar dengan sendiriannya.

 

0 komentar: