Kamis, 28 Oktober 2010

Cafe Aceh Malaya II Dibakar Massa

Mon, Jul 27th 2009, 11:13
Serambi News
BANDA ACEH - Cafe Aceh Malaya II, milik Khairul (30), warga Gue, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, Minggu (26/7) siang, musnah terbakar. Kafe yang berada pada kawasan puncak bukit di Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, itu sengaja dibakar ratusan massa dari sepuluh desa. Meski tak ada korban jiwa, tapi kerugian diperkirakan mencapai Rp 200 juta.

Kapoltabes Banda Aceh
, Kombes Pol Syamsul Bahri, melalui Kapolsek Blang Bintang, Ipda Saleh Ahmad, mengatakan ada sekitar 300 warga dari beberapa desa yang membakar kafe yang berada di lintasan pedalaman antara Kecamatan Blang Bintang dengan Desa Ie Su’um, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar itu. “Sejauh ini kami belum memperoleh motif dari aksi pembakaran yang dilakukan ratusan massa tersebut. Tapi intinya, ada beberapa saksi yang akan dimintai keterangan,” kata Saleh Ahmad yang dihubungi Serambi.

Menurutnya, ada beberapa truk yang dipenuhi massa yang berkonvoi ke arah kafe tersebut. Massa tersebut berasal dari beberapa desa yang tinggal berdekatan dengan Desa Data Makmur, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, tempat kafe itu beroperasi. Dia jelaskan, sehari sebelumnya, yakni Sabtu (25/7), Ketua Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Blang Bintang (Himaspta), Agus Rizal, meminta izin kepada muspika setempat untuk merazia pasangan yang kerap ditemui boncengan berduaan di jalan yang berjarak 10 kilometer dari pusat Kecamatan Blang Bintang itu. Namun, apa ada keterlibatan dari Himaspta atau tidak dalam insiden itu, menurut Saleh, sejauh ini pihaknya masih melakukan penyidikan.

“Begitu massa itu sampai di kafe milik Khairul itu, langsung main bakar, tanpa basa-basi dan motif yang jelas. Sementara di kafe itu ada pekerja dan keluarganya. Tentu mereka ketakutan melihat aksi itu dan langsung lari menyelamatkan diri,” tandas Saleh. Khairul yang menghubungi Serambi menyebutkan bahwa ia sendiri tidak tahu apa motif warga membakar kafe miliknya. Padahal, kafe itu, kata Khairul, sudah mengantongi izin dan jelas dasar beroperasinya. “Tujuan saya mendirikan kafe di puncak itu, semata-mata untuk mengembangkan potensi wisata daerah itu. Tak ada tujuan lain. Saya menduga ada yang iri dengan kemajuan usaha saya selama ini,” ujar Khairul seraya menyebutkan ia juga sudah melaporkan hal itu ke Poltabes Banda Aceh.

Sementara itu, Ketua Himaspta, Agus Rizal, yang dihubungi Serambi mengatakan, pihaknya sama sekali tak menyangka ratusan massa dari beberapa desa itu menyerbu serta membakar Cafe Aceh Malaya II, milik Khairul. Karena saat kejadian tersebut tandasnya, ia dan mahasiswa lain yang tergabung dalam Himaspta, telah pulang. “Kami tidak terlibat dalam pembakaran itu. Selisih waktu kedatangan kami dengan mereka cukup jauh. Kami sudah pulang sebelum massa itu datang dan akhirnya membakar kafe,” tandas Agus.


0 komentar: